Jumat, 21 Desember 2012

PAHLAWAN MUKMIN



Ketika Chairil Anwar belum bisa mempehitungkan arti 4-5 ribu nyawa dengan sajaknya “ .....,belum apa apa kami sudah beri kami punya jiwa kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa.... “ atau ketika Sayyid Quthub mengernyitkan kening kepada mereka yang meninggalkan singgasana jihad, “kau mulai jemu berjuang, lalu kau tinggalkan senjata dari bahumu?” adakah di setiap benak kita mempertanyakan keberadaan diri, ketika hati kecil membisikkan kerinduan akan kehadiran sosok pahlawan, sosok pejuang pengibar panji islam, sosok pemberani yang mampu taklukkan kemenangan, menebarkan potensi-potensi diri yang tersembunyi dan menanam bibit-bibit kejayaan, kejayaan yang dijanjikan oleh Allah SWT. Kejayaan dengan berdiri kokohnya iman sebagai jantung dari ukhuwah, kejayaan dengan akhlak sebagai cerminan Al-Qur’an dan Hadist, dan kejayaan dengan lahirnya para dakwatunah, pejuang di jalan Allah, dan para pemimpin tangguh.

Itulah bisikan hati Anwar dan Sayyid Quthub, sebuah ungkapan kerinduan akan sosok pahlawan yang mulai mengering keberadaannya. Di saat  tak ada lagi pedang yang mampu terhunus segagah pedang Khalid bin Walid, disaat tidak ada lagi strategi terhebat dari strategi Muhammad Al-Fatih ketika menaklukkankota Heraklius atau Konstantinopel, dan di saat tidak ada lagi perkataan yang lebih besar pengaruhnya dari perkataan Mus’ab bin Umair ketika menjadi duta pertama kali dalam sejarah umat Islam.

Saat ini, bisikan kerinduan itu semakin terasa sampai ke dada para mukmin, menguras segala pikiran dan jiwa bagi mereka yang peka akan kerinduan itu. Merapatkan jalan untuk berjuang di jalan Allah, sosok pahlawan masa kini, yang siap menghunuskan pedang, menebas leher para musuh islam dalam sekali tebas,yang dengan waktunya ia manfaatkan untuk berstrategi, dalam kesalahanya ia segera bertaubat dan mengambil ibrah, dalam dakwahnya ia lantunkan zikir kepada Allah SWT. Itulah sosok pahlawan masa kini, sosok pahlawan mukmin yang berjuang dengan jiwa, waktu, tenaga, dan pikrannya sebab mereka sadar, mereka tahu, kalau ada kekuatan besar yang tak kasat mata menyerang Umat islam, mengajarkan kehinaan dan kesesatan pada umat saat ini. Tidak ada jalan lain, jihad adalah satu-satunya jalan dan hanya orang-orang terpilih yang mampu lakukan itu. Merekalah Para pahlawan Mukmin.

Lantas pahlawan mukmin seprti apa yang siap menancap bendera kamenangan Islam? Pahlawan mukmin seperti apa yang dirindukan oleh peradaban saat ini? Yaa, Islam membutuhkan sosok pedang Allah yang terhunus Khalid bin walid, sebab ia mampu mengenal setiap detail peristiwa dan tempat yang pernah ia pijaki, apapun itu semua akan membantunya dalam berjihad, adapun sosok Muhammad Al-Fatih, pemimpin dan pemilik pasukan  terkuat dan tertangguh di dunia yang  menaklukkan Konstantinopel sesuai ramalan Rasulullah SAW 800 tahun lalu, bahkan sebelum Al-Fatih dilahirkan. Semenjak ia mendengarkan dari ayahnya tentang ucapan Rasulullah SAW  800 tahun yang lalu,ia segera mempersiapkan diri dan strategi, tapi bukan dengan latihan pedang, atau tempur yang dipersiapkannya, ia mempersiapkan diri dengan sholat, hafalan,puasa,sedekah, dan pengaplikasian ibadah lain yang dijalankan secara konsisten. Degan kata lain pahlawan mukmin adalah cerminan daari Muhammad Al-Fatih. Adapun Mus’ab bin Umair, dengan kelembutan tutur kata dan kemampuan dialognya ia sukses menancapkan keimanan dalam dada para penduduk Madinah kala itu, sosok yang pertama kali mendakwahkan islam di luar Mekah atas perintah Rasulullah SAW.

Demikianlah sosok para pahlawan, yang wanginya dinanti semerbak kesturi, sosoknya setangguh Khalid bin Walid, seamanah Ali bin Abu Thalib, selihai Mus’ab bin Umair, setaat Muhammad Al-Fatih the Conqueror, dan seberani Umar bin Khattab. Itulah yang dibutuhkan Islam saat ini, demi sebuah kejayaan umat.mereka akan terus berlari dalam satu barisan rapat, merlepas diri untuk menyebar lalu mereka akan kembali bersatu dalam satu barisaan besar, satu barisan kokoh, satu barisan yang akan membuat para musuh menelan ludah. Salah satu pahlawan mukmin yang tersisa, mereka akan sadar dari persembunyiannya, mereka akan tampil di permukaan dalam kekuatan maha dahsyat. Itulah anda, saya, kami, dan semua para pejuang di jalan Allah. Kemenangan menanti kita saudaraku.




2011, December 17-- Kader Al-Fityan--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar