Ketika Chairil Anwar belum bisa
mempehitungkan arti 4-5 ribu nyawa dengan sajaknya “ .....,belum apa apa
kami sudah beri kami punya jiwa kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan
arti 4-5 ribu nyawa.... “ atau ketika Sayyid Quthub mengernyitkan kening
kepada mereka yang meninggalkan singgasana jihad, “kau mulai jemu berjuang,
lalu kau tinggalkan senjata dari bahumu?” adakah di setiap benak kita
mempertanyakan keberadaan diri, ketika hati kecil membisikkan kerinduan akan
kehadiran sosok pahlawan, sosok pejuang pengibar panji islam, sosok pemberani
yang mampu taklukkan kemenangan, menebarkan potensi-potensi diri yang
tersembunyi dan menanam bibit-bibit kejayaan, kejayaan yang dijanjikan oleh
Allah SWT. Kejayaan dengan berdiri kokohnya iman sebagai jantung dari ukhuwah,
kejayaan dengan akhlak sebagai cerminan Al-Qur’an dan Hadist,
dan kejayaan dengan lahirnya para dakwatunah, pejuang di jalan Allah, dan para
pemimpin tangguh.
Itulah bisikan hati Anwar dan
Sayyid Quthub, sebuah ungkapan kerinduan akan sosok pahlawan yang mulai
mengering keberadaannya. Di saat tak ada lagi pedang yang mampu terhunus
segagah pedang Khalid bin Walid, disaat tidak ada lagi strategi terhebat dari
strategi Muhammad Al-Fatih ketika menaklukkankota Heraklius atau
Konstantinopel, dan di saat tidak ada lagi perkataan yang lebih besar
pengaruhnya dari perkataan Mus’ab bin Umair ketika menjadi duta pertama kali
dalam sejarah umat Islam.
Saat ini, bisikan kerinduan itu
semakin terasa sampai ke dada para mukmin, menguras segala pikiran dan jiwa
bagi mereka yang peka akan kerinduan itu. Merapatkan jalan untuk berjuang di
jalan Allah, sosok pahlawan masa kini, yang siap menghunuskan pedang, menebas
leher para musuh islam dalam sekali tebas,yang dengan waktunya ia manfaatkan
untuk berstrategi, dalam kesalahanya ia segera bertaubat dan mengambil ibrah,
dalam dakwahnya ia lantunkan zikir kepada Allah SWT. Itulah sosok pahlawan masa
kini, sosok pahlawan mukmin yang berjuang dengan jiwa, waktu, tenaga, dan
pikrannya sebab mereka sadar, mereka tahu, kalau ada kekuatan besar yang tak
kasat mata menyerang Umat islam, mengajarkan kehinaan dan kesesatan pada umat
saat ini. Tidak ada jalan lain, jihad adalah satu-satunya jalan dan hanya
orang-orang terpilih yang mampu lakukan itu. Merekalah Para pahlawan Mukmin.
Lantas pahlawan mukmin seprti
apa yang siap menancap bendera kamenangan Islam? Pahlawan mukmin seperti apa
yang dirindukan oleh peradaban saat ini? Yaa, Islam membutuhkan sosok pedang
Allah yang terhunus Khalid bin walid, sebab ia mampu mengenal setiap
detail peristiwa dan tempat yang pernah ia pijaki, apapun itu semua akan
membantunya dalam berjihad, adapun sosok Muhammad Al-Fatih, pemimpin dan
pemilik pasukan terkuat dan tertangguh di dunia yang menaklukkan
Konstantinopel sesuai ramalan Rasulullah SAW 800 tahun lalu, bahkan sebelum
Al-Fatih dilahirkan. Semenjak ia mendengarkan dari ayahnya tentang ucapan
Rasulullah SAW 800 tahun yang lalu,ia segera mempersiapkan diri dan strategi,
tapi bukan dengan latihan pedang, atau tempur yang dipersiapkannya, ia
mempersiapkan diri dengan sholat, hafalan,puasa,sedekah, dan pengaplikasian
ibadah lain yang dijalankan secara konsisten. Degan kata lain pahlawan mukmin
adalah cerminan daari Muhammad Al-Fatih. Adapun Mus’ab bin Umair, dengan
kelembutan tutur kata dan kemampuan dialognya ia sukses menancapkan keimanan
dalam dada para penduduk Madinah kala itu, sosok yang pertama kali mendakwahkan
islam di luar Mekah atas perintah Rasulullah SAW.
Demikianlah sosok para pahlawan,
yang wanginya dinanti semerbak kesturi, sosoknya setangguh Khalid bin Walid,
seamanah Ali bin Abu Thalib, selihai Mus’ab bin Umair, setaat Muhammad Al-Fatih
the Conqueror, dan seberani Umar bin Khattab. Itulah yang dibutuhkan
Islam saat ini, demi sebuah kejayaan umat.mereka akan terus berlari dalam satu
barisan rapat, merlepas diri untuk menyebar lalu mereka akan kembali bersatu
dalam satu barisaan besar, satu barisan kokoh, satu barisan yang akan membuat
para musuh menelan ludah. Salah satu pahlawan mukmin yang tersisa, mereka akan
sadar dari persembunyiannya, mereka akan tampil di permukaan dalam kekuatan
maha dahsyat. Itulah anda, saya, kami, dan semua para pejuang di jalan Allah.
Kemenangan menanti kita saudaraku.
2011, December 17-- Kader Al-Fityan--